Suatu hari Mei pergi ke sebuah toko baju yang ada di sebuah mall. Ia melihat ada baju yang ia suka dan ingin mencobanya, namun setelah dicoba ia merasa baju tersebut kurang cocok dipakai sehingga ia tidak jadi beli.
Pelayan toko itu kesal lalu berkata,”Tidak cocok apanya? Ini baju mahal ya! Terus ini kancingnya mana kok copot?!” Mei menjawab dengan sopan,”Maaf mungkin tadi saat mencoba saya tidak sengaja jadi copot. Saya cari di ruang ganti dulu sebentar ya.”
“Sudah, sudah tidak usah. Sial!” jawab pelayan itu dengan ketus. Mei jadi tidak enak hati lalu berjalan keluar. Di dekat pintu toko ada seorang pria yang bernama Lin. Lin adalah seorang CEO kaya dan juga teman baik dari pemilik toko baju tersebut.
Lin sudah memperhatikan tingkah pelayan tersebut dan bertanya pada Mei apakah dia baik-baik saja kemudian ia menjawab kalau dia tidak apa-apa. Tak lama berselang seorang wanita keluar dari ruang coba dan menghampiri Lin.
“Bagaimana baju ini? Bagus tidak?” katanya, lalu Lin menjawab “beli saja yang kamu suka.” Mei jadi canggung dan tidak enak, maka dari itu dia segera pamit dan pergi dari tempat itu.
Keesokan harinya saat Mei datang ke kantor (Mei adalah seorang pengacara), resepsionis memberitahunya kalau ada orang yang datang mencarinya. Mei bingung karena seingatnya dia tidak janji dengan siapapun.
Ketika ia berjalan masuk rupanya si pemilik toko baju kemarin datang bersama dua pelayannya. Mereka meminta maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan kemarin, bahkan pemilik toko itu memberinya sepasang baju yang sangat mahal.
Mei menolak pemberian itu karena dia tidak mau membebani pemilik toko tersebut. Toh dia sendiri sudah melupakan kejadian kemarin dan tidak memasukkannya ke dalam hati. Tapi pemilik toko itu tidak enak karena Mei adalah teman baik dari CEO Lin.
Dia malu pegawainya telah bersikap kasar padanya sehingga ia telah memecat pegawai itu. Mei kaget, dia merasa pegawai itu tidak perlu dipecat. Diberi bimbingan lagi saja sudah cukup. Akhirnya Mei menerima baju pemberian pemilik toko itu.
Siang harinya Mei mendatangi kantor Lin dan ia tidak suka dengan sikap Lin sehingga pegawai itu dipecat. Mei merasa tindakan Lin terlalu sombong, kasihan kan pegawai itu jadi kehilangan pekerjaannya.
Namun Lin menganggap hal itu pantas diterima oleh pegawai itu karena sikapnya sendiri yang sudah bersikap tidak sopan pada pelanggan. Nah, gimana nih menurut kamu sikap Lin benar atau salah?