“Eh, denger-denger bos baru kita itu ganteng banget loh!” ujar Dinda kepada rekan-rekan kerja saat di ruang rapat. “Oh, ya katanya masih muda juga loh. Coba kalian tebak kira-kira dia udah punya pacar belum?” tanya Sari pada rekannya dan juga Leny. Leny menjawab, “kalian jangan mengada-ngada deh. Mana ada orang sesempurna itu..” Sementara para wanita ini sibuk membicarakan bos mereka yang baru, salah satu rekannya bernama Eko berkata, “aduh, kalian bisa diam gak. Bos udah mau dateng bentar lagi, jaga mulut kalian!”
Saat bosnya masuk ke ruangan, mereka semua tertegun. Benar, bosnya masih muda dan sangat tampan. Terlihat sangat berwibawa. Sang bos memperkenalkan dirinya, namanya Hendra.
Melihat Hendra, Leny terdiam. Ternyata Hendra adalah mantan pacarnya yang dulu. Ia ingat dulu mereka putus karena Leny tidak tahan dengan Hendra yang miskin. Ia selalu memarahi Hendra karena tidak seperti teman-temannya yang punya mobil.
Hendra juga menyadari kehadiran Leny di ruang rapat itu. Setelah rapat selesai, ia menyuruh Leny untuk tetap diam di tempat sementara yang lain pergi. Hendra berkata, “lama gak jumpa ya kita. Masih ingat 3 tahun yang lalu gak?”
Ya, dulu kata-kata Leny saat minta putus dari Hendra adalah, “sorry, kita gak selevel. Jangan hubungi aku lagi..”
Hendra berkata lagi, “aku pengen berterima kasih sama kamu. Kalau bukan karena kamu, aku gak bakal jadi sukses seperti sekarang.” Leny berkata, “Hen, bisa gak kita balikan kayak dulu?”
Hendra menghela napas dan mengambil botol minum di meja. Ia menuangkan sedikit air itu ke atas meja, lalu berkata, “air ini bisa balik ke botol lagi gak?” Leny menjawab, “gak bisa lagi..” Hendra berkata, “ya itu jawabannya!”
Setelah itu, Hendra pergi dengan senyuman puas meninggalkan Leny.
Kesuksesan adalah cara terbaik untuk membalas dendam. Berusahalah sekuat tenaga untuk memperbaiki diri kamu, kehidupan kamu. Jangan mengeluh, teruslah berusaha. Buatlah orang yang meremehkanmu dulu menyesal.